Wednesday, September 25, 2019

Ini Cara Ilmuwan Agar 2 Badak Putih Betina Di Dunia Tak Punah

Hasil gambar untuk Fatu dan Najin

Beberapa ilmuwan sudah sukses membuat dua embrio dari badak putih utara yang tinggal di OI Pejeta Conservancy --pelestarian satwa liar di Kenya. Embrio ini dipakai untuk selamatkan dari kepunahan. 

Fatu serta Najin adalah dua badak betina putih utara yang masih ada di penjuru dunia. 

Badak jantan terakhir, Sudan, telah mati tahun lalu dan menimbulkan kekhawatiran bahwa spesies ini akan punah. Diketahui pula, kedua betina itu tidak bisa mengandung.

Dikutip dari CNN, beberapa ilmuwan menginformasikan pada Rabu, 11 September jika mereka sukses membuahi embrio in-vitro yang disatukan dari dua badak putih betina utara yang masih ada. 

Embrio dibuat dengan telur yang diekstraksi dari Fatu serta Najin oleh beberapa ilmuwan internasional pada Agustus lalu serta sperma beku dari jantan yang mati. 

Sekarang, dua embrio hidup serta sudah disimpan dalam nitrogen cair, menanti untuk ditransfer ke ibu alternatif dalam tempo dekat, Ol Pejeta Conservancy menjelaskan dalam satu pengakuan. 


HARAPAN SATU-SATUNYA
Hasil gambar untuk Fatu dan Najin

Embrio hanya satu diantara sisi dari perjalanan panjang untuk hentikan kepunahan badak putih utara. 

Najin serta Fatu tidak bisa lakukan kehamilan sendiri, hingga embrio peluang akan dipindahkan ke badak putih betina selatan yang akan bertindak selaku alternatif. 

"Lima tahun waktu lalu kelihatannya produksi embrio badak putih utara ialah (a) arah yang hampir tidak bisa diraih --dan ini hari kita memilikinya," kata Jan Stejskal dari Kebun Binatang Dvr Králové, tempat Najin serta Fatu dilahirkan. 

Ol Pejeta Conservancy, memperoleh badak putih utara, dua jantan serta dua betina pada 2009 dari kebun binatang di Republik Ceko. Sayangnya, ke-2 badak putih jantan utara mati, tinggalkan nasib subspesies pada badak betina. 

Sudan mati sebab unsur alam pada Maret 2018 serta badak jantai lain mati pada tahun 2014. Sperma dari ke-2 jantan itu dibekukan dengan kriogenik dengan keinginan jika tehnologi akan cukup maju untuk memakainya dalam reproduksi. 

Sekian tahun selanjutnya, itu berlangsung. Telur yang dipanen diterbangkan dari Kenya ke Italia, dimana beberapa ilmuwan di laboratorium Avantea membuahi telur dengan in vitro dengan sperma dari jantan yang wafat. 

PERLOMBAAN MENENTANG WAKTU
Hasil gambar untuk Fatu dan Najin

Badak jadi target beberapa pemburu liar, didorong oleh keyakinan di Asia jika sundul mereka mengobati beberapa penyakit. Beberapa pakar menjelaskan cula badak jadi lebih memberikan keuntungan dibanding obat-obatan. 

Dengan cuma dua yang masih ada di penjuru dunia, ada perlombaan menantang waktu untuk coba menjaga badak putih utara. 

Badak hitam barat dikatakan punah sekian tahun lalu jadi hasil pemburuan liar. Ke lima spesies badak yang masih ada di penjuru dunia dipandang terancam, menurut barisan konservasi Save the Rhino.

No comments:

Post a Comment