Friday, October 11, 2019

Tiga Ganda Putra Indonesia Sudah di Top 5, Herry IP Belum Puas


Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon ada di posisi paling atas rangking dunia BWF. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pas satu strip di bawahnya. Sesaat, Fajar Alfian/Rian Ardianto melipir ke posisi ke lima.

Demikianlah deskripsi ganda putra paling atas Indonesia sekarang. Ada tiga nama sekaligus juga nongkrong di lima besar.

Tetapi, keadaan itu nyatanya cuma dapat membikin sang pelatih, Herry Iman Pierngadi, suka. Masalah senang, dia belum dapat betul-betul merasakan. Buat Herry, ganda putra Indonesia paling tidak bisa tempati tiga tempat paling atas.

"Nomer satu, saya tentu suka. Ini tidak gampang. Itu harapan tiap pelatih, tapi saya inginnya lebih dari itu. Kami tetap tidak senang. Jika dapat 1,2,3 itu lebih baik ," sebut Herry.

Pernyataan Herry itu bukan harap-harap palsu semata. Dia punyai fakta kuat. Ini terkait dengan perform bagus yang diperlihatkan beberapa anak didiknya.

Lima dari enam kompetisi Super 500+ paling akhir dijuarai dengan berganti-gantian oleh ketiganya. Kevin/Marcus dengan cemerlang dapat amankan gelar Indonesia Terbuka, Jepang Terbuka, serta China Terbuka.

Ahsan/Hendra tidak kalah mengagumkan. Mereka jadi kampiun Kejuaraan Dunia Bulu Tepis 2019. Selain itu, Fajar/Rian menutup gelar Korea Terbuka

"Seperti ganda putri Jepang. Tahun kemarin saya katakan 'kan, jika Jepang dapat, mengapa Indonesia tidak? Indonesia bisa disebabkan pemain memberi dukungan," sebut Herry.

Kehadiran tiga pasangan Indonesia di lima besar rangking dunia memberikan keuntungan disamping undian kompetisi. Penyebabnya, mereka diyakinkan tidak akan berjumpa di babak-babak awal.

Keadaan ini membuat peluang all Indonesian final seperti yang kelihatan di sejumlah kompetisi makin besar.

"Kasarnya, ini dapat selamat lebih jauh. Drawing bertambah baik. Yang pastinya, Ahsan/Hendra serta Kevin/Marcus ada yang di atas serta bawah. Jika dapat menang terus, kelak bertemu di final," katanya.

"Tinggal Fajar/Rian berada di atas atau dibawah. Jadi dapat di semi-final, tidak mungkin di perempat final. Itu jauh memberikan keuntungan dari sisi seeding. Ini bagus," jelas pelatih yang sering dipanggil Naga Api itu.

No comments:

Post a Comment