Mereka terpaut 11.816 point dari juniornya, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, di rangking pertama. Ini jelas penambahan. Pada 30 Juli lalu, Ahsan/Hendra masih tempati rangking ke empat serta terpaut 18.616 point dari Minions.
Ahsan/Hendra mulai melekat Minions pada 6 Agustus lalu selesai jadi runner-up Jepang Terbuka 2019. Pergerakan Ahsan/Hendra makin ciamik dengan merengkuh medali emas Kejuaraan Dunia 2019 di Swiss.
Melihat jarak yang makin tipis serta trend yang positif, peluang Ahsan/Hendra untuk mengudeta Marcus/Kevin dari rangking satu dunia cukup terbuka. Walau demikian, Ahsan/Hendra malah tidak jadikan itu makin sasaran yang kudu dikejar.
"Biasa saja [dengan peluang jadi ranking satu dunia]. Kami rangking dua saja telah berasa rangking satu. Kami lalui saja dahulu, mengucapkan syukur apa yang kami temukan saat ini. Tiap laga kami konsentrasi, lebih nikmati saja tiap laga," kata Ahsan waktu didapati di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Senin (7/10/2019).
"Peluang tentu ada, ya, tapi kami tidak lihat kesana [peringkat satu]. Pernah [jadi rangking satu dunia]," lelucon Ahsan.
Buat Hendra, Marcus/Kevin masih susah ditaklukkan. Toh, Minions dapat merengkuh lima titel juara selama tahun ini.
"Masih jauh [selisihnya]. Marcus/Kevin masih yang paling baik, masih terbilang muda, sedang ada di keadaan yang fit ," tutur Hendra.
Bukannya mengulas kesempatan, Ahsan/Hendra ingin konsentrasi jaga tempat ke-2 untuk amankan satu tempat ke Olimpiade 2020. Kesempatan mereka untuk tampil di Jepang terbuka lebar sebab ada di tempat pertama pada pencapaian point Race to Tokyo dengan 63.207 point.
"Kami maunya masih bertahan di ke-2 dahulu saja sampai tahun kedepan. Saya tidak berpikir kesana [menyalip], saat ini fokusnya masih ke-2 sampai ke Olimpiade kelak. Ingin konstan saja dahulu," pungkas figur yang akrab dipanggil Koh Jeng itu.
No comments:
Post a Comment